Selasa, 13 Desember 2011

PENCEMARAN LINGKUNGAN_TUGAS SOFTKILL KE 8


 PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kwalitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.
Saat ini manusia telah menikmati sumbangan teknologi yang telah berhasil menunjang kehidupannya, tetapi manusia juga harus menghadapi akibat negatifnya. Akibat negatif teknologi tersebut bersama dengan adanya peledakan penduduk telah menimbulkan krisis lingkungan pada manusia.
Akibat dari krisis lingkungan diantaranya tampak jelas pada kesehatan manusia. Penyebab polusi masuk kedalam tubuh melalui udara yang dihirup, makanan yang kita makan sehari-hari dan melalui suara yang kita dengar. Semua polusi tersebut jelas berpengaruh langsung kepada manusia.
Pencemaran dapat digolongkan kedalam dua macam, yaitu:
1.      Pencemaran yang bersifat kuantitatif
Adalah substansi yang secara alamiah terdapat di alam lingkungan, tetapi jumlahnya meningkat karena adanya kegiatan manusia. Contohnya adalah berbagai unsur yang ada di alam, seperti karbon, nitrogen, dan phosfor.
2.      Pencemaran yang bersifat kualitatif
Adalah sintesis yang dihasilkan oleh kegiatan hidup manusia. Contohnya substansi buatan manusia, seperti peptisida, detergen, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan di bagi menjadi empat golongan, yaitu:
a)      Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kwalitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Pencemaran air didalam tanah karena pencemaran tertentu dapat membinasakan mikroorganisme yang terdapat pada tanah dan perairan yang sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus materi pada suatu ekosistem.
  
b)      Pencemaran udara
Pencemaran udara mempunyai sumber yang beraneka ragam. Dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, di keluarkannya polutan yang berbentuk gas, yaitu karbon monoksida (CO), nitrogen oksidan, belerang oksida, hidrokarbon,dan partikel padat.

Karbon monoksida dapat menyebabkan hemoglobin terganggu. Fungsi hemoglobin pada butir darah merah untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya keseluruh tubuh terganggu karena terikatnya CO pada hemoglobin. Akibatnya tubuh kekurangan oksigen. Belerang oksida banyak menimbulkan penyakit pada saluran pernafasan, seperti asma, bronkitis, dan menyempitnya cabang-cabang bronkioli yang akan mengurangi laju pertukaran gas CO2 dan O2.
     

c)      Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Tanpa tanah yang subur, petani tidak bias bercocok tanam dan menghasilkan makan untuk orang di seluruh dunia.

Tanah yang subur dipengaruhi juga oleh organisme seperti bakteri, jamur, dan organisme lain yang menguraikan limbah dalam tanah dan menyediakan unsur hara. Unsure hara memberikan pertumbuhan bagi tanaman.pupuk dan pestisida dapat membatasi kemampuan organism tanah untuk menguraikan limbah. Akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat merusak produktifitas tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastic, kaca, dan kaleng. Jika limbah atau sampah yang dibuang mudah terurai oleh mikroorganisme, bahab-bahan itu akan mengalami proses pembusukan kemudian terurai dan menyatu dengan tanah sehingga tidak menimbulkan pencemaran.

Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor. Dampak yang tidak langsung diantaranya tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit. Organisme ini dapat menyebabkan penyakit ataupun hanya sebagai vector pembawa penyakit yang merugikan manusia. Adapun penyakit yang dapat berkembang pada daerah berlimbah yang tidak terjaga sanitasinya seperti pes, kaki gajah, malaria, demam berdarah, dal lain sebagainya.

Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Upaya untuk mengurangi penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik.

Bahan-bahan yang tidak bias terurai seharusnya dapat dipisahkan kemudian dimasukkan dalam proses daur ulang. Proses daur ulang yang dilakukan membuat limbah diolah kembali menjadi barang yang dapat dipergunakan. Barang hasil daur ulang dapat berupa barang yang sama dengan asalnya ataupun dapat memproduksi barang yang berbeda.

Limbah padat mungkin merupakan bentuk paling terlihat dari pencemaran. Setiap tahun, orang membuang milyaran ton sampah padat. Industri limbah account untuk sebagian besar bahan dibuang. Limbah padat dari rumah, kantor, dan toko disebut limbah perkotaan. Ini termasuk kertas, plastic, kaca, kaleng logam, sisa makanan, dan hiasan halaman. Limbah lainnya dibuang terdiri dari mobil, besi tua, bahan sisa dari proses pertanian, dan limbah pertambangan dikenal sebagai merusak.

Penanganan limbah padat menjadi masalah karena metode pembuangannya merusak mencemari lingkungan. Pembuangan terbuka merusak keindahan tanah alm dan menyediakan persembunyian untuk tikus dan hewan pembawa penyakit. Kedua pembuangan terbuka dan landfill (daerah penanaman limbah) dapat mengandung racun yang meresap ke dalam air tanah atau mengalir ke sungai dan danau. Kegiatan pembakaran limbah dapat menciptakan asap dan pencemaran udara lainnya. Bahkan pembakaran limbah dapat melepaskan bahan kimia beracun, abu, dan logam berat berbahaya ke udara.

Limbah berbahaya terdiri dari zat di busng yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkunga. Sumber limbah berbahaya meliputi industry, rumah sakit, dan laboratorium. Limbah tersebut dapat menyebabkan cedera langsung ketika orang bernafas, menelan, atau menyentuhnya. Ketika dikuburkan di tanah atau ditinggalkan di tempat pembuangan terbuka, beberapa limbah berbahaya dapat mencemari udara, air, tanah, dan tanaman pertanian.

Sejumlah kegiatan manusia lainnya juga dapat merusak tanah. Irigasi tanah di daerah kering dengan drainase yang buruk bisa menyebabkan genangan air di ladang. Ketika air yang ada menguap, ia meninggalkan endapan garam, membuat tanah terlalu asin untuk tanaman bertumbuh.

Kegiatan pertambangan dan peleburan mencemari tanah dengan logam berat beracun. Banyak ilmuan percaya bahwa hujan asam dapat mengurangi kesuburan tanah.
Beberapa limbah berbahaya yang serius dapat membahayakan kesehatan manusia, satwa liar, dan tanaman. Polutan ini termasuk radiasi, pestisida, dan logam berat.

Radiasi adalah polutan yang tak terlihat dapat mencemari setiap bagian dari lingkungan. Kebanyakan radiasi berasal dari sumber-sumber alam, seperti mineral dan sinar matahari. Para ilmuan juga dapat menghasilkan unsur-unsur radioaktif dari laboratoriumnya. Radiasi radioaktif dalam jumlah besar dapat merusak sel dan menyebabkan kanker.
Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor nuklir dan pabrik-pabrik senjata menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Beberapa limbah ini akan tetap bersifat radioaktif selama ribuan tahun. Penyimpanan limbah radioaktif yang aman sangat sulit dan mahal.

Penyebab Pencemaran Tanah

Penyebab pencemaran tanah adalah akibat sampah yang tidak dapat membusuk seperti, plastik, kaca, kaleng, serta pemakaian zzat kimia yang berlebihan. Semua itu akan mencemarkan tanah yang mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·         Kesuburan tanah berkurang dan tanah menjadi tandus
·         Tanaman sulit tumbuh
·         Binatang yang hidup di tanah akan mati
·         Mineral dalam tanah rusak
Penggulangan Pencemaran Tanah
·         Landfill yaitu pembuangan sampah ke dalam lobang (tempat yang lebih rendah).
·         Sanitary incine ration yaitu pembuangan samaph ke dalam jurang kemudian ditutup lagi dengan tanah.
·         Individual incine ration yaitu sampah dikumpulkan dan dibakar sendiri.
·         Incinerator yaitu pembakaran sampah setelah sampah terkumpul banyak oleh petugas kebersihan.
    
d)     Pencemaran suara
Kebisingan yang berlangsung sehari-hari, dengan berkembangnya teknologi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam waktu 20 tahun yang akan datang. Kuat lemahnya suara dapat di ukur dengan satuan decibel (db). Percakapan biasanya berkekuatan 60db, bila meningkat menjadi keributan kekuatannya menjadi 80db. Kereta api sebesar 95db, sedangkan petir atau halilintar adalah 120db.
Akibat yang ditimbulkan karena pengaruh suara dengan kekuatan tinggi adalah hilangnya daya dengan secara permanen. Suara dengan kekuatan 90db dapat berpengaruh terhadap syaraf otonom (syaraf tidak sadar) dengan gejala perubahan tekanan darah, denyut nadi, kontraksi perut dan usus, sakit perut dan lain-lain.
 
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
A.    Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.
B.     Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida
Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
C.     Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.
D.    Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)
Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.
E.     Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
·         Bisa karena peristiwa alamiah.
·         Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan.
F.      Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.
G.    Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.
H.    Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.

Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global

Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam.
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
·         Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
·         Penanggulangan limbah industri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBhd5kpVAyBKnIjGZ9ETkpnJ0Hos7m4smOjl6Xzbj3bv0bp9LvobXtLgBSHs3tADR9YevYcOnngaBBpQLpjc_FLy4e5FSQEbKitSTu5hhdvcnYPXlaKU4_EKKPvOImDWeUqQAQ70cRe9f-/s320/view_1503-1174466647.jpg 
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
·         Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
·         Diadakan penghijauan di kota-kota besar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmUb4QZptkeoGYNhS_H-T4I1HiwI0Ij3iKyCtZw8eAJO5Ok8omDk8KyWLAzOYyBY-LuU87lTWuS2HGv1wXegq-ZUVCygyhW9ifzQgKW-waPGykTegcG41khKg83gcauUL_QsR3CyCAXHbW/s320/150684.jpg
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
·         Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
·         Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.

Sumber :
Harmoni, Ati; 1996, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Universitas Gunadarma. Depok.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar