Structure Query Language (SQL)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan tugas kami Pengantar Basis Data.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam segala aspek, sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
tugas ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)
SEJARAH
Sejarah
SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny
Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada
bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa
standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut
kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah
terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data
relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan
hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL.
Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir
tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server
basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan
naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga
saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
STANDARISASI
Standarisasi
SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL
oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut
kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun
1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan
standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan
implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada
server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan
masing-masing server memiliki dialek masing-masing.
PEMAKAIAN DASAR
Secara
umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL)
dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda
untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum
implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan
ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat
digunakan pada kebanyakan SMBD.
Data Definition Language
DDL
digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan
objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view,
user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE
untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk
mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL
biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah
aplikasi basis data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field
adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen
basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama
kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data.
Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM,
dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan
untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen
basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat
digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci
asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer
sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu
kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user
(
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
akan membuat tabel user seperti berikut:
username passwd tanggal_lahir
Data Manipulation Language
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
• SELECT untuk menampilkan data
• INSERT untuk menambahkan data baru
• UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
• DELETE untuk menghapus data
SELECT
SELECT
adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga
kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT
digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya
dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki
bentuk lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], …]
[WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], …]]
[GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
[HAVING kondisi_aggregat]
dengan:
• kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
• kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.
username passwd tanggal_lahir jml_transaksi total_transaksi
Aris 6487AD5EF 09-09-1987 6 10.000
Budi 97AD4erD 01-01-1994 0 0
Charlie 548794654 06-12-1965 24 312.150
Daniel FLKH947HF 24-04-1980 3 0
Erik 94RER54 17-08-1945 34 50.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT *
FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
SELECT *
FROM user
WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transakai 1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *
FROM user
ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
• SUM untuk menghitung total nominal data
• COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
• AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
• MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transaksi =
(
SELECT MAX(jml_transaksi)
FROM user
)
INSERT
Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES (‘test’, ‘alamat’, ‘pass’);
UPDATE
Untuk mengubah data menggunakan sintax:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password=”123456″ where username=”abc”
DELETE
Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA=’test’;
Sumber:
DAFTAR PUSTAKAhttp://erlynaseptikawati.blogspot.com/
www.google.com
www.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar