Senin, 01 Juli 2013

7 Aspek Kelayakan Usaha

7 Aspek kelayakan usaha
  1. pasar dan pemasaran
    Awal Membuka Gerai Bakso Malang, untuk membuka sebuah gerai bakso di pinggir jalan besar bukanlah perkara mudah. Butuh modal dan persiapan. Cak Eko yang saat itu tidak mempunyai kemampuan dalam hal permodalan, tidak mau putus asa, (saat itu untuk biaya sewa pinggir jalan dan lainnya, harus memiliki uang 20 juta, karena saya tidak punya dana sebanyak itu saya cari tempat yang mau berbisnis dengan sistem bagi hasil,)kenangnya.
    Usahanya mencari tempat untuk berbagi hasil usaha baksonya, menemukan jalan keluar. Sebuah Pujasera di kawasan Bekasi minat untuk bekerjasama, hanya saja lantaran banyak usaha sejenis, mesti melalui proses seleksi terlebih dahulu.
    Setelah mencicipi bakso milik Cak Eko ini, pemilik Pujasera langsung menghubunginya dengan sistem bagi hasil sebesar 40-60 dari omset penjualan. (Saat itu saya belum tahu bagaimana komposisi ideal untuk sistem bagi hasil. Tawaran tersebut langsung saya ambil). Keputusannya mengambil penawaran Pemilik Pujasera tersebut didasari pemikirannya, segera mungkin membuka gerai pertama usaha Bakso Malang.
    Dalam menjalani usaha Bakso Malang di Pujasera ini, Cak eko mulai tertib administrasi. Berdasarkan pengalaman kegagalan usaha sebelumnya, ia tidak lagi mencampuradukan keuangannya. (Saya pisahkan uang pribadi dan uang hasil usaha. Hasilnya lumayan bagus, butuh waktu 6 bulan sudah bisa buka gerai bakso yang kedua dan ketiga).
    Saat ingin membuka cabang keempat, Cak Eko memutuskan untuk berkolaborasi dengan media. (Saya sejak lama ikut berbagai komunitas online dan kerap datang setiap ada kopi darat komunitas Tangan Di Atas (TDA).
  2. teknik dan teknologi modern
    cak eko menggunakan teknologi modern yaitu membuat bakso malang instan dan baksonya dibuat seperti nugget. Rasanyapun tak kalah sama dengan yang dihidangkam secara langsung diledai-kedai. semuanya ia buat instan, baik bakso maupun kuahnya. Komposisinya sudah dalam bentuk kering sehingga memanjakan mitra usaha dan memudahkan saat pengiriman.
  3. keuangan
    modal pertama Rp2,5 juta. Omset 1 cabang bervariasi ada yang 15jt sebulan, ada yang 30 juta sebulan bahkan yang tertinggi ada yang mencapai 120 juta perbulan.
  4. organisasi dan managerial
    Ia tidak sendirian. Kesuksesan yang diperolehnya ia bagikan ke orang lain. Dengan keyakinan pada kekuatan brand Cak Eko, ia pun menawarkan kerja sama kepada orang lain yang mau menjalankan waralaba bakso Malangnya itu. Bisnis waralaba ia mulai dengan cara menulis pengalaman bisnisnya ke sepuluh media massa. Cara ini mendatangkan hasil. Ia kebanjiran respon positif dari banyak kalangan. Mereka menawarkan kerja sama untuk menjalankan waralaba Bakso Malang Cak Eko di daerahnya masing-masing. Saat ini kedai baksonya telah diwaralabakan dengan prospek yang menguntungkan. Ia sendiri memiliki 4 gerai pribadi antara lain di Bekasi, Tamini Square, Surabaya, dan Sidoarjo.
    Selain manajemen keuangan, dalam berbisnis Cak Eko selalu memegang beberapa prinsip usaha. Ia pun membagi beberapa rahasia kesuksesan usahanya, antara lain rahasia kenikmatan bakso buatannya. Kenikmatan bakso Malang buatannya terletak pada bumbu rahasia yang komposisinya hanya diketahui keluarganya saja. Resep keluarga itulah yang membuat rasa bakso Cak Eko tak ada yang menandingi.
  5. lokasi, limgkumgan,dan budaya
    cak eko memiliki 15 gerai. Untuk memasok baksonya ke cabang-cabang yang tersebar di berbagai daerah, Cak Eko . ini memiliki tiga lokasi produksi yakni di Bekasi, Surabaya dan Sidoarjo.
  1. legalitas atau hukum
    Ide untuk berjualan bakso ini bermula ketika ia berada di Bandara Soekarno – Hatta saat ia melihat warung bakso yang begitu laris. Dari hal itulah yang membuat Cak Eko bersemangat untuk mulai merintis usaha kuliner bakso, apalagi ia juga memiliki hobi memasak saat SMA.
    Setelah ia mendapat rasa yang pas untuk baksonya, ia kemudian meminta teman – temannya untuk mencicipi bakso buatannya. Teman – temannya sangat menyukai bakso tersebut dan membuat ia semakin bersemangat.
  2. sosial, ekonomi
    Untuk tiap cabang minimal 4-6 orang. Jadi secara keseluruhan mencapai 350 - 400 tenaga kerja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar