PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN
PERUSAHAAN MELALUI PERSAINGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG
Disusun oleh :
Nama :
Dewi Nuririan C
Kelas : 3DA01
NPM : 41211961
Daftar Isi
Daftar Isi
……………………………………………………………………………….. i
Pendahuluan :
·
Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
Pembahasan :
·
Pengertian Manajer.………………………………………………………… 2
·
Manajemen Informasi
………………………………………………………. 2
·
Kepentingan Manajemen Informasi………………………………………… 2
·
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen
Informasi ………………………………………………………………………………… 5
Kesimpulan ……………………………………………………………………………7
Daftar Pustaka
………………………………………………………………………. 8
PENDAHULUAN
Sistem Informasi eksekutif (EIS)
adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan
mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior
dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal
keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Pekerjaan
manajer akan berubah secara drastis jika ia menjadi manajer puncak (eksekutif)
dan manajer tersebut harus menyesuaikan keadaan atau perubahan tersebut.
Manajer tingkat puncak akan menerima seluruh informasinya dari subsistem
fungsional, dan manajer tersebut tidak perlu menyaring dan mensintesa data
tersebut menjadi bentuk yang berarti baginya. Sebagai cara untuk meringankan
manajer tersebut dalam melakukan kinerja ini, diciptakanlah system informasi
eksekutif.
System
informasi eksekutif berada di puncak system fungsional. Menjadikan informasi
yang bisa digunakan oleh eksekutif. Informasi tersebut asalnya dari dalam
perusahaan itu sendiri maupun lingkungannya. Selama ini informasi lingkungan
dianggap penting khususnya bagi manajer tingkat puncak.
Istilah
eksekutif agak longgar penerapannya. Tidak ada batasan yang jelas antara
tingkatan eksekutif dan tingkatan yang dibawahnya. Istilah tersebut digunakan
untuk mengidentifikasikan manajer tingkat puncak yang mempunyai pengaruh
terhadap perusahaan dan dapat diterapkan untuk semua manajer yang berada pada
tingkat perencanaan strategis. Manajer perencanaan strategis mempunyai tanggung
jawab untuk menerapkan tujuan atau arah perusahaan untuk beberapa tahun yang
akan datang.
ISI
PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN
PERUSAHAAN MELALUI PERSAINGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG
PENGERTIAN EKSEKUTIF
Istilah
eksekutif diterapkan agak bebas. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan
jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada
sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer
pucuk akan menerima semua
informasi
dari subsistem-subsistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan
mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem
informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Beberapa
pandangan tentang apa yang dilakukan eksekutif :
1. Menurut
Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama:
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan mengendalikan.
Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi
lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2. Peran-peran
manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya
berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator.
Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha
(merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan
dengan pemasok.
3. Agenda
dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif
mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan
agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka
pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus
menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat
sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Pikiran
manajer sering dipandang sebagai black box, yang tidak boleh dibuka. Menurut
Prof. Daniel J. Isenberg dari Harvard, bahwa eksekutif berpikir mengenai dua
kelompok umum masalah: bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan dan bagaimana
menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Seorang eksekutif
sering melompat dari definisi masalah ke penerapan solusi dan kemudian kembali
ke evaluasi alternatif. Eksekutif memang sering membuat keputusan rasional,
tetapi mungkin tidak selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian
langkah-langkah yang terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.
Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen
Pengarahan (Direction) adalah
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang
lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan
merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting
maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin. Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan
kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota.
Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu
perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu
meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat
untuk digunakan yaitu:
1. Melakukan orientasi tentang tugas
yang akan dilakukan.
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus.
3. Mempengaruhi anggota dan memotivasi.
Salah satu alasan pentingnya
pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
1. Motivasi secara impalist, yakni
pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian
dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
2. Adanya upaya untuk
mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota
organisasi.
3. Secara eksplisit terlihat bahwa para
pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan
beberapa perangsang atau insentif.
Fungsi Pengarahan merupakan fungsi
manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan.
Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan
meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang
melaksanakan perintah-perintah tersebut. Pengarahan (leading) adalah untuk
membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan
harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing, motivating atau
actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1. Pervasive Function, yaitu pengarahan
diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk
dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous Activity, pengarahan
merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisas
3. Human factor, fungsi pengarahan
berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor.
Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative Activity, fungsi pengarahan
yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini,
seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
5. Executive Function, Fungsi
pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level
sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari
atasannya.
6. Delegated Function, pengarahan
seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus
dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat
diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku
seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
KESIMPULAN
Sistem Informasi eksekutif (EIS)
adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan
mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior
dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal
keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Pengarahan (Direction) adalah
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan.
Cara yang tepat untuk digunakannya
pengarahan yaitu:
1. Melakukan orientasi tentang tugas
yang akan dilakukan.
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus.
3. Mempengaruhi anggota dan memotivasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Arnidha (29 mei 2012).Pengarahan Dalam Lingkup Manajemen. Diakses
dari .http://arnidhakusumaratih.blogspot.com/2012/05/pengarahan-dalam-lingkup-manajemen.html
pada tanggal 21 Oktober 2013.
Margianti.E.S.(1994).Sistem
Informasi Manajemen.Jakarta:Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar