Peranan Manager Dalam Pengelolaan
Manajemen Informasi Di Perusahaan
Di
susun oleh:
Nama : Dewi Nuririan Cahayani
Kelas : 3DA01
Npm : 41211961
Daftar Isi
Daftar Isi ………………………………………………………………………………..
i
Pendahuluan :
·
Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
Pembahasan :
·
Pengertian Manajer.………………………………………………………… 2
·
Manajemen Informasi ………………………………………………………. 2
·
Kepentingan Manajemen Informasi………………………………………… 2
·
Peran seorang manajer dalam
sebuah perusahaan ………………………………………… 4
·
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen
Informasi ………………………………… 5
Kesimpulan ……………………………………………………………………………7
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………. 8
i
PENDAHULUAN
Peranan
seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan
seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya dan salah satu
ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau peran seorang
majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang
dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan
tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran
suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau
Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga
keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya
menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta
pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di
tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan
manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi,
bisnis, manajemen, serta kepemimpinan.
Menjadi
seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan
jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas
disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk
mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila
sebuah keputusan diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya
seorang manager,ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau
dikoreksi apa bila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.
ISI
PERAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI di
PERUSAHAAN
Pengertian Manajer.
Manajer
adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian
pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai
wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala
kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang besar biasanya memiliki beberapa orang manajer
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
Manajemen
Informasi
Manajemen informasi sebagai suatu
sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus
memastikan bahwa orang yang ada dalam perusaahaan akan dapat menerima informasi
dengan bentuk yang tepat., pada saat yang tepat pula, sehingga informasi
tersebut dapat digunakan mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer
harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya
dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktivitas ini disebut manajemen
informasi atau information management.
Kepentingan
Manajemen Informasi
Minat terhadap manajemen informasi
telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia
bisnis, namun juga di semua bidang dimana saja. Dua alasan utama mengenai hal
ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk
menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
a. Meningkatnya
kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas
yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua
perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan
menjadi kompleks, kerangka waktu untuk menetapkan keputusan juga semakin rimit,
dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
·
Pengaruh ekonomi
internasional. Perusahaan dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek
bagi pengaruh ekonomi yang dating dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini
dapat dilihat dalam pengaruh pada nilai dolar US dalam perbandingannya dengan
nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan ekspor.
·
Meningkatnya
kekompleksan teknologi. Kita dapat melihat contoh teknologi dalam bisnis setiap
hari, yaitu bar code scanner yang ada pada supermarket, system reservasi
pelabuhan udara yang menggunakan computer, mesin teller otomatis, dan
closed-circuit television dalam garasi parkir. Terdapat banyak pula teknologi
di balik layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam
pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis, serta peralatan pendukung.
Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat bekerja maksimal dengan
pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi tingkat pelayanan yang baik
dengan karyawan yang sedikit.
·
Penyusunan kerangka
waktu. Manajer harus bertindak secara tepat untuk merespon tekanan dari
pelanggan, pesaing, dan pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak
dengan cepat sekarang ini dari pada yang terjadi sebelumnnya. Perwakilan
penjualan melingkup ke seluruh wilayahnya dengan menggunakan jet, pesanan
penjualan ditransmisikan ke kantor pusat melaui satelit, dan pengiriman pesanan disampaikan pada hari
itu juga.
·
Tekana pesaing.
Keinginan untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat
dengan meningkatnya pesaingan untuk mendapatkan dolar dari para pelanggan.
Tekanan bukan saja berasal dari perusahaan domestic, namun juga oleh perusahaan
di luar negeri.
·
Tekanan sosial. Tidak
semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan ciri dari produksi, namun
secara ironis, non produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan.
Hal ini benar dalam kasus adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak
menginginkan adanya produk atau jasa tertentu. Keputusan harus didasarkan pada
factor ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial dan
pembayaran gaji. Perencanaan perluasan, produk baru, tempat penjualan baru, dan
tindakan lain yang mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus
dipertimbangkan agar tidak berdampak buruk bagi jangka waktu yang pendek namun
jangka panjang.
\
b. Keberadaan
alat untuk memecahkan masalah
Sementara tugas manajer menjadi
lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan
masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan
elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, matematika tingkat lanjut
digunakan untuk memecahksn masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur.
Usaha awal ini disebut operation research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah
management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam
skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya
popularitas computer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya
usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk perhitungan matematika.
Sekarang, manajer dapat mengakses computer sentral dari terminal seperti mesin
ketik. Di beberapa perusahaan, para manager mempunyai mikrokomputer sendiri
atau micros. Biasanya, micros ini disambungkan ke computer sentral untuk
membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu.
Di
dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa
perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan
tersebut tidak berjalan, walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap
namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh
karena itu peran manajer sangatlah penting.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
- Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya, misalnya kemampuan komunikasinya, keagresifan dalam bertanya, kadar emosi bawahanya, dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting ketika manajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya.
- Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
- Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai atas usulanya.
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
a. Tingkatan manajer
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai
dari bawah ke atas :
- Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
b. Etika manajerial
Etika
manajerial adalah standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam suatu perusahaan
tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan
bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan, walaupun
sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang
mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer
sangatlah penting.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri
Selain
itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang
tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan
organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi
visi dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa
membawa perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan
dan sifat pemimpin yang berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia
bekerja untuk perusahaan yang sedang dijalankannya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dhanisafitri.blogspot.com/2012/10/peranan-manajer-dalam-pengelolaan.html.
dhani safitri 06.31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar