Senin, 21 Oktober 2013

peranan manager dalam pengelolaan manajemen informasi di perusahaan








Peranan Manager Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi Di Perusahaan


Di susun oleh:
Nama  : Dewi Nuririan Cahayani
Kelas  : 3DA01
Npm   : 41211961


Daftar Isi
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. i   
Pendahuluan :
·         Latar Belakang  ………………………………………………………………     1
Pembahasan    :
·         Pengertian Manajer.…………………………………………………………     2
·         Manajemen Informasi ……………………………………………………….     2
·         Kepentingan Manajemen Informasi…………………………………………      2
·         Peran seorang manajer dalam sebuah perusahaan ………………………………………… 4
·         Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi        …………………………………                                                                         5

           
Kesimpulan  ……………………………………………………………………………7
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….      8









i


PENDAHULUAN
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis, manajemen, serta kepemimpinan.
Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya seorang manager,ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apa bila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.




ISI
PERAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI di PERUSAHAAN
Pengertian Manajer.
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
Manajemen Informasi
Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusaahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat., pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktivitas ini disebut manajemen informasi atau information management.
Kepentingan Manajemen Informasi
Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang dimana saja. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
a.       Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi kompleks, kerangka waktu untuk menetapkan keputusan juga semakin rimit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
·         Pengaruh ekonomi internasional. Perusahaan dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh ekonomi yang dating dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam pengaruh pada nilai dolar US dalam perbandingannya dengan nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan ekspor.
·         Meningkatnya kekompleksan teknologi. Kita dapat melihat contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code scanner yang ada pada supermarket, system reservasi pelabuhan udara yang menggunakan computer, mesin teller otomatis, dan closed-circuit television dalam garasi parkir. Terdapat banyak pula teknologi di balik layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis, serta peralatan pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat bekerja maksimal dengan pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi tingkat pelayanan yang baik dengan karyawan yang sedikit.
·         Penyusunan kerangka waktu. Manajer harus bertindak secara tepat untuk merespon tekanan dari pelanggan, pesaing, dan pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak dengan cepat sekarang ini dari pada yang terjadi sebelumnnya. Perwakilan penjualan melingkup ke seluruh wilayahnya dengan menggunakan jet, pesanan penjualan ditransmisikan ke kantor pusat melaui satelit,  dan pengiriman pesanan disampaikan pada hari itu juga.
·         Tekana pesaing. Keinginan untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan meningkatnya pesaingan untuk mendapatkan dolar dari para pelanggan. Tekanan bukan saja berasal dari perusahaan domestic, namun juga oleh perusahaan di luar negeri.
·         Tekanan sosial. Tidak semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan ciri dari produksi, namun secara ironis, non produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan. Hal ini benar dalam kasus adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak menginginkan adanya produk atau jasa tertentu. Keputusan harus didasarkan pada factor ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial dan pembayaran gaji. Perencanaan perluasan, produk baru, tempat penjualan baru, dan tindakan lain yang mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus dipertimbangkan agar tidak berdampak buruk bagi jangka waktu yang pendek namun jangka panjang.
\
b.      Keberadaan alat untuk memecahkan masalah
Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, matematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahksn masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut operation research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas computer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk perhitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses computer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manager mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini disambungkan ke computer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu.
Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan, walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah penting.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
  1. Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya, misalnya kemampuan komunikasinya, keagresifan dalam bertanya, kadar emosi bawahanya, dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting ketika manajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya.
  2. Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
  3. Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai atas usulanya.
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
a.       Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :
  1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
  3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

b.      Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
  1. Perilaku terhadap karyawan
  2. Perilaku terhadap organisasi
  3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya









KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan, walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah penting.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa membawa perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan dan sifat pemimpin yang berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia bekerja untuk perusahaan yang sedang dijalankannya.







DAFTAR PUSTAKA



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar